LAPORAN
PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK
PERCOBAAN VI
SINTESIS ETIL ASETAT
B. Tujuan
- Mensintesis etil asetat dari etil alkohol dan
asam sulfat
- Memahami mekanisme reaksi pembuatan etil asetat
C. Dasar
Teori
Dalam ilmu kimia, ester adalah campuran organik dengan simbol R’ yang
menggantikan suatu atom hidrogen atau lebih. Ester juga dibentuk dengan asam
yang tidak tersusun teratur; sebagai contoh, dimetil sulfat yang juga disebut
“asam belerang, dimethyl ester” (Anonim, 2006).
Penamaan ester hampir menyerupai dengan penamaan basa; walaupun tidak
benar-benar mempunyai kation dan anion, namun memiliki kemiripan dalam sifat
lebih elektropositif dan keelektronegatifan. Suatu ester dapat dibuat sebagai
produk dari suatu reaksi pemadatan pada suatu asam (pada umumnya suatu asam
organik) dan suatu alkohol ( atau campuran zat asam karbol), walaupun ada
cara-cara lain untuk membentuk ester. Pemadatan adalah suatu jenis reaksi kimia
di mana dua molekul bekerja sama dan menghapuskan suatu molekul yang kecil,
dalam hal ini dua gugus OH yang merupakan hasil eliminasi suatu molekul air
(Clark, 2002).
Suatu reaksi pemadatan untuk membentuk suatu ester disebut esterifikasi.
Esterifikasi dapat dikatalis oleh kehadiran ion H+. Asam belerang sering
digunakan sebagai sebagai suatu katalisator untuk reaksi ini. Nama ester
berasal dari Essig-Äther Jerman, sebuah nama kuno untuk menyebut etil asam cuka
ester (asam cuka etil) (Anshory, 2003).
Ester dapat dibuat oleh suatu reaksi keseimbangan antara suatu alkohol dan
suatu asam karbon. Ester dinamai menurut kelompok alkil dari alkohol dan
kemudian alkanoat (bagian dari asam karbon). Sebagai contoh, reaksi antara
metanol dan asam butir menghasilkan ester metil butir C3H7-COO-CH3 seperti
halnya air. Yang paling sederhana adalah H-COO-CH3,metil metanoat. Karena ester
dari asam yang lebih tinggi, alkana menyebut dengan – oat pada akhiran. Secara
umum Ester dari asam berbau harum meliputi benzoat seperti metil benzoat
(Anonim, 1995).
Reaksi esterifikasi merupakan reaksi pembentukan ester dengan reaksi langsung
antara suatu asam karboksilat dengan suatu alkohol (Fessenden, 1982).
Suatu ester asam karboksilat mengandung gugus –CO2R dengan R dapat berbentuk
alkil maupun anil (Poedjiadi, 1994).
Laju esterifikasi suatu asam karboksilat bergantung pada halangan sterik dalam
alkohol dan asam karboksilatnya. Kuat asam dari asam karboksilat hanya
memainkan peranan kecil dalam laju pembentukkan ester (Fessenden, 1982).
Esterifikasi Fischer
Reaksi esterifikasi Fischer adalah reaksi pembentukan ester dengan cara
merefluks sebuah asam karboksilat bersama sebuah alkohol dengan katalis asam.
Asam yang digunakan sebagai katalis biasanya adalah asam sulfat atau asam Lewis
seperti skandium(III) triflat.
Pembentukan ester melalui asilasi langsung asam karboksilat terhadap alkohol,
seperti pada esterifikasi Fischer lebih disukai ketimbang asilasi dengan
anhidrida asam (ekonomi atom yang rendah) atau asil klorida (sensitif terhadap
kelembapan). Kelemahan utama asilasi langsung adalah
konstanta kesetimbangan kimia yang rendah. Hal ini harus diatasi dengan
menambahkan banyak asam karboksilat, dan pemisahan air yang menjadi hasil
reaksi. Pemisahan air dilakukan melalui distilasi Dean-Stark atau penggunaan
saringan molekul.
Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa tetrabutilamonium tribromida (TBATB)
adalah katalis yang amat efektif. Misalnya, asilasi 3-fenil propanol dengan
asam asetat glasial dan TBATB dengan refluks menghasilkan ester dalam 15 menit,
dengan rasio hasil 95%, tanpa harus memisahkan air. Para ahli percaya bahwa
asam bromida yang dihasilkan oleh TBATB dapat memprotonasi alkohol terhadap
asam karboksilat sehingga karboksilatnya-lah yang bertindak sebagai nukleofil,
tidak seperti mekanisme esterifikasi standar.
Mekanisme reaksi
Mekasnisme
reaksi esterifikasi Fischer terdiri dari beberapa langkah :
1.
Transfer
proton dari katalis asam ke atom oksigen karbonil, sehingga meningkatkan
elektrofilisitas dari atom karbon karbonil.
2.
Atom
karbon karbonil kemudian diserang oleh atom oksigen dari alkohol, yang bersifat
nukleofilik sehingga terbentuk ion oksonium.
3.
Terjadi
pelepasan proton dari gugus hidroksil milik alkohol, menghasilkan kompleks
teraktivasi.
4.
Protonasi
terhadap salah satu gugus hidroksil, yang diikuti oleh pelepasan molekul air
menghasilkan ester.
Etil asetat
Etil asetat adalah senyawa organik dengan rumus CH3CH2OC(O)CH3.
Senyawa ini merupakan ester dari etanol dan asam
asetat. Senyawa ini berwujud cairan tak
berwarna, memiliki aroma khas. Senyawa ini sering disingkat EtOAc, dengan Et
mewakili gugus etil dan OAc
mewakili asetat. Etil asetat
diproduksi dalam skala besar sebagai pelarut.
Etil asetat disintesis melalui reaksi esterifikasi
Fischer dari asam asetat dan etanol dan hasilnya beraroma jeruk (perisa
sintesis), biasanya dalam sintesis disertai katalis asam seperti asam sulfat.
CH3CH2OH + CH3COOH
→ CH3COOCH2CH3 + H2O
Reaksi diatas merupakan reaksi reversibel dan menghasilkan suatu kesetimbangan kimia. Karena itu, rasio hasil dari reaksi diatas menjadi rendah
jika air yang terbentuk tidak dipisahkan. Di laboratorium,
produk etil asetat yang terbentuk dapat dipisahkan dari air dengan
menggunakan aparatus Dean-Stark
Etil asetat dapat dihidrolisis pada
keadaan asam atau basa menghasilkan asam asetat dan etanol kembali. Katalis
asam seperti asam sulfatdapat menghambat
hidrolisis karena berlangsungnya reaksi kebalikan hidrolisis yaitu esterifikasi
Fischer.
Asam asetat merupakan produk katabolisme aerob dalam jalur glikolisis atau
perombakan glukosa. Asam piruvat sebagai produk oksidasi glukosa dioksidasi
oleh NAD+ terion lalu segera diikat olehKoenzim-A. Pada prokariota proses ini
terjadi di sitoplasma sementara pada eukariota berlangsung pada mitokondria.
Produksi
Asam asetat diproduksi secara sintetis maupun secara alami melalui fermentasi bakteri. Sekarang hanya 10% dari produksi asam asetat dihasilkan melalui jalur alami, namun kebanyakan hukum yang mengatur bahwa asam asetat yang terdapat dalam cuka haruslah berasal dari proses biologis. Dari asam asetat yang diproduksi oleh industri kimia, 75% diantaranya diproduksi melalui karbonilasi metanol. Sisanya dihasilkan melalui metode-metode alternative.
Asam asetat diproduksi secara sintetis maupun secara alami melalui fermentasi bakteri. Sekarang hanya 10% dari produksi asam asetat dihasilkan melalui jalur alami, namun kebanyakan hukum yang mengatur bahwa asam asetat yang terdapat dalam cuka haruslah berasal dari proses biologis. Dari asam asetat yang diproduksi oleh industri kimia, 75% diantaranya diproduksi melalui karbonilasi metanol. Sisanya dihasilkan melalui metode-metode alternative.
Kalsium
klorida
Kalsium klorida dibuat dari campuran antara Larutan asam
klorida dengan kalsium hidroksida. Reaksinya :
Ca(OH)2 + HCl —> CaCl2 + H20
Ca(OH)2 + HCl —> CaCl2 + H20
Fungsi CaCl2, antara lain sebagai pelebur es di jalan raya pada musim dingin,
untuk menurunkan titik beku pada mesin pendingin, sebagai pengenyal dan
pengawet makanan. Kalsium klorida
anhidrat adalah contoh yang mempunyai kemampuan menyerap air yang kuat
sehingga digunakan sebagai pengering.
D. Alat dan Bahan
a. Alat
: 1. Labu destilasi
2. Pendingin
3. Gelas piala
4. Corong
5. Batang pengaduk
6. Erlenmeyer
b. Bahan
: 1. Kalium klorida
anhidrat
2. Etil alkohol
3. Asam sulfat pekat
4. Natrium karbonat
5. Batu es
6. Kalsium klorida 5%
7. Kertas lakmus
G.
Pembahasan
Dalam percobaan sintesis etil asetat ini bertujuan untuk mengidentifikasi
adanya senyawa ester dari reaksi-reaksi yang dilakukan. Ester adalah senyawa organic yang
bersifat netral, tidak bereaksi dengan logam Na. Ester merupakan suatu turunan
asam karboksilat yang diperoleh dengan mereaksikan suatu asam
(karboksilat)/asam asetat (dalam percobaan) dengan alcohol (etanol) atau
phenol. Berikut terdapat percobaan yang telah dilakukan :
1.
Hal pertama yang dilakukan adalah memasukkan 30 ml etanol, 30 ml asam asetat,
dan 8 ml asam sulfat. Semua campuran itu direfluks dan tunggu hingga warna
larutan sampai coklat. Asam sulfat berfungsi sebagai katalis dalam reaksi ini,
reaksi yang akan menghasilkan ester dari alcohol dan asam asetat.
CH3CH2OH + CH3
– C = O – OH à H2SO4 (katalis)à
CH3 – C = O – O – C2H5 + H20 + H2SO4
Atau CH3CH2OH
+ CH3COOH → CH3COOCH2CH3 + H2O + H2SO4
2.
Setelah warna campuran nomor 1 berubah menjadi coklat, diamkan sbentar dan
lakukan distilasi, tunggu hingga tetes demi tetes hasil dari campuran nomor 1
habis di tetesan terakhir, dari sana didapatkan ester dari hasil pemanasan,
ester yang dihasilkan berasal dari uap air campuran dari hasil refluks.
3.
Dari percobaan kedua, dilakukan uji terlebih dahulu, apakah ester tersebut
sudah sempurna atau tidaknya, dengan cara meneteskan 10 tetes distilat dengan
mencampurkannya kedalam 1 ml aquadest. Jika terdapat dua lapisan, berarti ester
yang didapat sudah sempurna.
4.
Dari percobaan nomor 3, ditambahkan 2 gram natrium karbonat, dikocok dan
dilakukan pengujian menggunakan kertas lakmus, dan telah didapat bahwa larutan
tersebut dapat mengubah lakmus biru menjadi merah, berarti campuran tersebut
bersifat asam. Reaksi Na karbonat : Na2CO3 + H2SO4
à NaSO4 + H2O(I)
+ CO2(g).
5.
Dari percobaan lima, dilakukan dengan mencampurkan 15 ml air es kedalam
campuran tersebut, kemudian kocok dan masukkan dalam corong pemisah. Pisahkan
lapisan ester dan lapisan air dibuang.
6.
Setelah ester didapat, ditambahkan dengan 25 ml kalsium klorida 5%, dilakukan
pemisahan kembali dalam corong pemisah. Kemudian akan didapat ester kembali.
7.
Ester yang telah didapat dikeringkan dengan kalsium klorida anhidrat.
H. Simpulan
1. Reaksi
esterifikasi Fischer adalah reaksi pembentukan ester dengan cara merefluks
sebuah asam karboksilat bersama sebuah alkohol dengan katalis asam.
2. Ester yang dihasilkan adalah hasil dari etanol, asam asetat dan asam
sulfat yang direfluks dan akan menghasilkan etil asetat, suatu ester dari hasil
reaksi tersebut.
3. Ester yang didapat berupa hasil dari uap distilasi dan tetesan yang jatuh
perlahan dinamakan distilat/hasil pendestilasian, yaitu ester etil asetat.
I. Daftar Pustaka
http://kuliahnyok.co.cc/?p=185
Diaskes pada : 16 Mei 2011 19:22 WIB
http://cuxamin-d3teknik-kimia.blogspot.com/2010/12/reaksi-pengesteran.html
Diaskes pada :
16 Mei 2011 19:26 WIB
http://id.wikipedia.org/wiki/Etil_asetat
Diaskes pada : 16 Mei 2011 19:29 WIB
http://naynienay.wordpress.com/2010/03/04/kalsium-khlorida/
Diaskes pada :
16 Mei 2011 19:32 WIB
0 komentar:
Posting Komentar