Asam karboksilat dan turunannya
Asam organik yang paling penting adalah asam-asam karboksilat. Gugus
fungsinya adalah gugus karboksil, kependekan dari dua bagian yaitu gugus
karbonil dan hidroksil. Rumus asam karboksilat dapat dipanjang dan atau
dipendekkan seperti :
Asam alkanoat (atau asam karboksilat) adalah golongan asam organik alifatik yang memiliki gugus karboksil (biasa dilambangkan dengan -COOH). Semua asam alkanoat adalah asam lemah. Dalam pelarut air, sebagian molekulnya terionisasi dengan melepas atom hidrogen menjadi ion H+.
Asam karboksilat dapat memiliki lebih dari satu gugus fungsional.
Asam karboksilat yang memiliki dua gugus karboksil disebut asam dikarboksilat (alkandioat), jika tiga disebut asam trikarboksilat (alkantrioat), dan seterusnya.
Asam karboksilat dengan banyak atom karbon (berantai banyak) lebih umum disebut sebagai asam lemak karena sifat-sifat fisiknya.
Ciri-ciri asam karboksilat
- Mengandung gugus COOH yang terikat pada gugus alkil (R-COOH) maupun gugus aril (Ar-COOH)
- Kelarutan sama dengan alkohol
- Asam dengan jumlah C 1 – 4 : larut dalam air
- Asam dengan jumlah C = 5 : sukar larut dalam air
- Asam dengan jumlah C > 6 : tidak larut dalam air
- Larut dalam pelarut organik seperti eter, alkohol, dan benzen
- TD asam karboksilat > TD alkohol dengan jumlah C sama.
Contoh : asam format = HCOOH
- Sifat fisika : cairan, tak berwarna, merusak kulit, berbau tajam, larut dalam H2O dengan sempurna.
- Penggunaan : untuk koagulasi lateks, penyamakkan kulit, industri tekstil, dan fungisida.
Contoh lain :asam asetat = CH3-COOH
- Sifat : cair, TL 17oC, TD 118oC, larut dalam H2O dengan sempurna
-
Penggunaan : sintesis anhidrat asam asetat, ester, garam, zat warna,
zat wangi, bahan farmasi, plastik, serat buatan, selulosa dan sebagai
penambah makanan.
Pembuatan asam karboksilat
- Oksidasi alkohol primer
- Oksidasi alkil benzen
- Carbonasi Reagen Grignard
- Hidrolisin nitril
Tatanama Asam karboksilat
Karena
banyak terdapat dialam, asam-asam karboksilat adalah golongan senyawa
yang paling dulu dipelajari oleh kimiawan organik. Karena tidak
mengherankan jika banyak senyawa-senyawa asam mempunyai nama-nama biasa.
Nama-nama ini biasanya diturunkan dari bahasa Latin yang menunjukkan
asalnya. Tabel 12.8 memuat nama-nama asam berantai lurus beserta nama
IUPAC-nya. Banyak dari asam ini mula-mula dipisahkan dari lemak sehingga
sering dinamakan sebagai asam-asam lemak (struktur lemak secara
terinci dibahas dalam bab berikutnya). Untuk memperoleh nama IUPAC suatu asam karboksilat (Tabel 12.8 kolom terakhir) diperlukan awalan kata asam da akhiran at.
Asam-asam
bersubstitusi diberi nama menurut dua cara. Dalam sisitem IUPAC, nomor
rantai dimulai dari asam karbon pembawa gugus karboksil dan substituen
diberi nomor lokasi. Jika nama umum yang digunakan lokasi substituen
dilambangkan dengan huruf latin, dimulai dengan atom karbon α.
Jika gugus karboksilat dihubungkan dengan cincin, akhiran karboksilat ditambahkan pada nama induk sikloalkana.
Asam-asam aromatic juga diberi tambahan –at pada turunan hidrokarbon aromatiknya. Beberapa contoh diantaranya :
Tata nama Asam Karboksilat
Penamaan asam karboksilat berdasarkan aturan IUPAC adalah sebagai
berikut; pertama menetapkan rantai utama yaitu rantai terpanjang yang
mengandung gugus fungsi karboksilat. Selanjutnya memberi nomor pada
rantai terpanjang, dimulai dari C yang mengikat gugus karboksilat dan
diakhiri dengan menyebutkan nomor dan nama cabang pada rantai utama yang
diawali dengan kata “asam”, akhiri dengan nama alkanoatnya (posisi
gugus fungsi tidak perlu diberi nomor).
Dalam penamaan juga dapat
dipergunakan cara lain yaitu mengganti nomor dengan simbol D, E, Jdan
seterusnya. Dengan D merupakan posisi atom C yang terikat pada gugus
karboksilat. Contoh penamaan disajikan pada Gambar 12.54.
Bagan 12.54. Tata nama beberapa senyawa asamkarboksilat
Atom karbon | Nama derifat | Nama IUPAC | Rumus molekul | Biasanya terdapat pada |
---|---|---|---|---|
1 | Asam format | Asam metanoat | HCOOH | Gigitan serangga |
2 | Asam asetat | Asam etanoat | CH3COOH | Cuka |
3 | Asam propionat | Asam propanoat | CH3CH2COOH | Pengawet pada gandum |
4 | Asam butirat | Asam butanoat | CH3(CH2)2COOH | Mentega basi |
5 | Asam valerat | Asam pentanoat | CH3(CH2)3COOH | Valerian |
6 | Asam kaproat | Asam heksanoat | CH3(CH2)4COOH | Lemak kambing |
7 | Asam enantoat | Asam heptanoat | CH3(CH2)5COOH | |
8 | Asam kaprilat | Asam oktanoat | CH3(CH2)6COOH | Kelapa dan air susu ibu |
9 | Asam pelargonoat | Asam nonanoat | CH3(CH2)7COOH | Pelargonium |
10 | Asam kaprat | Asam dekanoat | CH3(CH2)8COOH | |
12 | Asam laurat | Asam dodekanoat | CH3(CH2)10COOH | Minyak kelapa dan sabun cuci tangan. |
14 | Asam miristat | Asam tetradekanoat | CH3(CH2)12COOH | Pala |
16 | Asam palmitat | Asam heksadekanoat | CH3(CH2)14COOH | Minyak palem |
18 | Asam stearat | Asam oktadekanoat | CH3(CH2)16COOH | Coklat, wax, sabun, dan minyak |
20 | Arachidic acid | Icosanoic acid | CH3(CH2)18COOH | Peanut oil |
Sifat-sifat Asam Karboksilat
Wujud dari asam karboksilat tergantung dari jumlah atom C-nya, untuk
senyawa asam karboksilat yang memiliki atom C kurang dari 10, maka wujud
zat tersebut adalah cair pada suhu kamar. Sedangkan asam karboksilat
yang memiliki panjang rantai C 10 atau lebih berwujud padat.
Asam
karboksilat dengan panjang rantai 1-4 larut sempurna dalam air,
sedangkan asam karboksilat dengan panjang rantai 5-6 sedikit larut dalam
air dan asam karboksilat dengan panjang rantai lebih dari 6 tidak larut
dalam air. Asam karboksilat larut dalam pelarut organik (seperti eter,
alkohol dan benzena). Semua asam karboksilat merupakan asam lemah dengan
Ka= +-1×10-5.
Asam karboksilat memiliki
titik didih yang tinggi (lebih tinggi daripada alkohol), karena dapat
membentuk ikatan hidrogen yang kuat.
- Reaksi dengan Basa Kuat
Reaksi Asam karboksilat dengan basa kuat akan membentuk garam dan air. Garam karboksilat hasil reaksi merupakan sabun. Reaksi ini sering disebut juga dengan reaksi penyabunan, (Bagan 12.55). - Reaksi substitusi
a. reaksi dengan halida (PX3, PX5 dan SOX2) akan menghasilkan suatu asilhalida (Bagan 12.56).
b. reaksi dengan alkohol akan menghasilkan suatu ester dan H2O. - Reaksi Reduksi menggunakan katalis CaAlPH4akan menghasilkan alkohol primer.
- Reaksi dehidrasi (penghilangan molekul H2O) akan menghasilkan anhidrida asam karboksilat, lihat Gambar 12.57.
Bagan 12.55. Reaksi penyabunan
Bagan 12.56. Reaksi substitusi OH dengan halida
Bagan 12.57. Dehidrasi asam karboksilat menghasilkan anhidrida asam karboksilat
0 komentar:
Posting Komentar