DASAR TEORI
Untuk sitem tiga komponen, derajat kebebasan, F = 3 – P + 2 = 5 – P.
Untuk P = 1, ada 4 derajat kebebsan. Tak mungkin menyatakan system
seperti ini dalam bentuk grafik yang lengkap dalam tiga dimensi,apalagi
dalam dua dimensi. Oleh karena itu biasanya system dinyatakan pada sugu
dan tekanan yang tetap, dan derajat kebebasan menjadi F =
3 – P, jadi derajat kebebasannya paling banyak adalah dua, dan dapat
dinyatakan dalam suatu bidang. Pada suhu dan tekanan tetap, variable
yang dapat digunakan unutk menyatakan keadaan system tinggal yaitu Xa,
Xb dan Xc yang dihubungkan melalui Xa + Xb + Xc =1. Komposisi salah satu
komponen sudah tertentu jika dua komponen lainnya
diketahui(Mulyani.2001.404)
Untuk fasa tunggal bagi system tiga komponen terdapat 4 derajat kebebasan.
F = C - D + 2
= 3 - 1 + 2
= 4(tempeatur dan tekanan susunan 2 dan 3 komponen)
System tiga komponen sebenarnya banyak kemungkinannya dan yang paling umum.
Pada ekstraksi dimana eluen maupun solven sedikit larut maka baik komponen dieluen maupun solven terdapat dikedua fase, yaitu fase ekstrak dan rafinat. Oleh karena itu data kesetimbangan harus menunjukkan hubungan ketiga komponen dikedua fase tersebut, atau dikenal dengan diagram terner(Anonim.2010).
Dua fase dalam kesetimbangan harus selalu bertemperatur sama. Lebih dari itu harus bertekanan sama, asalkan tidak terpisah oleh dinding keras atau oleh suatu antar permukaan yang memiliki lengkung berarti. Akhirnya sembarang zat yang dapat lalu-lalang dengan bebas diantara kedua fase itu harus memiliki potensial kimia yang sama didalamnya. Kriteria penting bagi kesetimbangan ini yang dinyatakan oleh sifat-sifat intensip T, p dan µ, langsung menuju kepada aturan fase wiiliard gibbs (Konnerth.1993.157)
Diagram fase merupakan cara mudah untuk menampilkan wujud zat sebagai fungsi suhu dan tekanan. Contoh khas diagram fase tiga komponen air, kloroform dan asam asetat. Dalam diagram fase bahwa zat tersebut diisolasi dengan baik dan tidak ada zat lain yang masuk maupun keluar dari system ini (Anonim.2010).
Asam asetat lebih suka pada air dibandingkan kloroform oleh karenanya bertambahnya kelarutan kloroform dalam air lebih cepat dibandingkan kelarutan air dalam kloroform. Penambahan asam asetat berlebih lebih lanjut akan membawa system bergerak kedaerah atau satu fase (fase tunggal). Namun demikian saat komposisi mencapai titik a3, ternyata masih ada dua lapisan maupun sedikit. Setelah penambahan asam asetat diteruskan, pada saat akan menjadi satu fase yaitu pada titik P. titik P disebut pleit point atau titik jalin yaitu semacam titik kritis (Tim Dosen.2010.14-15).
DAFTAR PUSTAKA
Anonin.2010.Kesetimbangan Fasa dan Diagram Fasa.http://chem-is-try.com
Dogra.2008.Kimia Fisik Dan Soal-Soal.Erlangga.Bandung.
Konneth.1993.Prinsip-Prisip Kesetimbangan Kimia Edisi Keempat.UI-press Jakarta.
Mulyani,Sri.2004.Kimia Fisik I.UPI.Jakarta
Sukardjo.1997.Kimia Fisika.Bineka Cipta.Jogyakarta
Tim Dosen.2010.Penuntun praktikum Kimia Fisika I. FMIPA UNM.Makassar.
F = C - D + 2
= 3 - 1 + 2
= 4(tempeatur dan tekanan susunan 2 dan 3 komponen)
System tiga komponen sebenarnya banyak kemungkinannya dan yang paling umum.
- System 3 komponen yang terdiri atas zat cair yang sebagian saling campur
- System tiga komponen yang terdiri atas dua komponene padat dan satu komponen cair (Sukardjo.1997.,274)
Pada ekstraksi dimana eluen maupun solven sedikit larut maka baik komponen dieluen maupun solven terdapat dikedua fase, yaitu fase ekstrak dan rafinat. Oleh karena itu data kesetimbangan harus menunjukkan hubungan ketiga komponen dikedua fase tersebut, atau dikenal dengan diagram terner(Anonim.2010).
Dua fase dalam kesetimbangan harus selalu bertemperatur sama. Lebih dari itu harus bertekanan sama, asalkan tidak terpisah oleh dinding keras atau oleh suatu antar permukaan yang memiliki lengkung berarti. Akhirnya sembarang zat yang dapat lalu-lalang dengan bebas diantara kedua fase itu harus memiliki potensial kimia yang sama didalamnya. Kriteria penting bagi kesetimbangan ini yang dinyatakan oleh sifat-sifat intensip T, p dan µ, langsung menuju kepada aturan fase wiiliard gibbs (Konnerth.1993.157)
Diagram fase merupakan cara mudah untuk menampilkan wujud zat sebagai fungsi suhu dan tekanan. Contoh khas diagram fase tiga komponen air, kloroform dan asam asetat. Dalam diagram fase bahwa zat tersebut diisolasi dengan baik dan tidak ada zat lain yang masuk maupun keluar dari system ini (Anonim.2010).
Asam asetat lebih suka pada air dibandingkan kloroform oleh karenanya bertambahnya kelarutan kloroform dalam air lebih cepat dibandingkan kelarutan air dalam kloroform. Penambahan asam asetat berlebih lebih lanjut akan membawa system bergerak kedaerah atau satu fase (fase tunggal). Namun demikian saat komposisi mencapai titik a3, ternyata masih ada dua lapisan maupun sedikit. Setelah penambahan asam asetat diteruskan, pada saat akan menjadi satu fase yaitu pada titik P. titik P disebut pleit point atau titik jalin yaitu semacam titik kritis (Tim Dosen.2010.14-15).
DAFTAR PUSTAKA
Anonin.2010.Kesetimbangan Fasa dan Diagram Fasa.http://chem-is-try.com
Dogra.2008.Kimia Fisik Dan Soal-Soal.Erlangga.Bandung.
Konneth.1993.Prinsip-Prisip Kesetimbangan Kimia Edisi Keempat.UI-press Jakarta.
Mulyani,Sri.2004.Kimia Fisik I.UPI.Jakarta
Sukardjo.1997.Kimia Fisika.Bineka Cipta.Jogyakarta
Tim Dosen.2010.Penuntun praktikum Kimia Fisika I. FMIPA UNM.Makassar.
0 komentar:
Posting Komentar