Tembaga dan Perak |
Mempelajari sifat dari tembaga dan perak serta reaksi yang terjadi dari kedua
unsur tersebut jika direaksikan dengan ion-ion tertentu
II.Teori
Dalam percobaan ini akan diselidiki sifat kimia
dari ion golongan 1b yaitu tembaga dan perak. Konfigurasi tembaga yaitu [Ar] 3d10
4s sedangkan perak yaitu [Ar] 4d10 5s. Karena kemudahan elektron s
untuk di lepaskan maka ion stabil dalam
bentuk Cu+ dan Ag+.
2Cu+ → Cu (s) + Cu2+
Potensial elektroda standar untuk reduksi ion menjadi logam ialah:
Cu2+
+ 2e- → Cu(s) Eo
= 0,3 Volt
Larutan cair yang mengandung Cu2+ ummnya berwarna (biasanya biru
sampai hijau) tergantung jenis dan konsentrasi ion.
Meskipun sebagai oksidator kuat namun masih dapat dioksidasi Ag+
menjadi Ag2+ dan Ag3+ ,ion Ag+2 bereaksi dengan air dan melepaskan oksigen. Pada percobaan ini akan
diselidiki reaksi dari Ag+ .
Ag+ + e- → Ag (s) Eo
= 0.799 Volt
Karena nilai Eo positif, logam Cu dan Ag tidak larut dalam 1M H+
tapi larut pada HNO3 panas.
III. Alat dan Bahan
Alat : Bahan
:
- Pipet tetes - AgNO3
0,1N - NaOH 6M
- Rak tabung - Cu (NO3)2
0,1M - NH3 6M
- Tabung reaksi - HCl 6M
- Na2CO3
IV. Cara Kerja
A. reaksi dengan
ion hidroksida
1.
Disiapkan
Cu(NO3)2 0,1M dengan mencampurkan 5 ml Cu(NO3)2
1M dan 45 ml air dalam tabung 125 ml. dilakukan juga pada AgNO3 1M
2.
Cu(NO3)2
0,1M sebanyak 3 ml ditambahkan 3 tets NaOH 6M dicatat warna endapan
larutan
3.
3
ml AgNO3 0.1M ditambahkan 1 tetes NaOH 6M. endapan yang
terbentuk adalah AgO, ditambahkan 3ml NaOH 6M
B. Reaksi
denghan larutan ammonia
1. Ditambahkan 2tetes NH3 6m
ke dalam 3 ml Cu(NO3)2 0,1M dicatat warna endapan dari
larutan. Ditambahkan 3 ml NH3 6M dikocok dan dicatat pengamatannya
2. Diulangi percobaan dengan AgNO3
0,1M
C. Reaksi dengan
ion karbonat
1.
Ditambahkan
1ml Na2CO3 ke dalam 3ml Cu(NO3)2 0,1M
2.
Ditanbahkan
3ml NH3 6M
D. Reaksi dengan
ion klorida
1. Kedalam 1ml Cu(NO3)2
0,1M ditambahkan 3m HCl 6M
2. Ditambahkan beberapa tetes HCl 6m
kedalam 5ml aquadest lalu ditambahkan 2 tetes AgNO3 0,1M lalu
ditambahkan 5ml NH3 6M
3. Diulangi percobaannya dengan Cu(NO3)2 0,1M
V. Reaksi
·
Cu(NO3)2
+ 2NaOH → Cu(OH)2 ↓ + 2NaNO3
Cu(OH)2 + NaOH → [Cu(OH)4]2- +
2Na+
·
AgNO3
+ NaOH → AgOH↓ + NaNO3 + H2O
AgNO3 + 2NH3 →
[Cu(NH3)4]+ + NO3-
·
Cu(OH)2 + 2NH3 berlebih →
[Cu(NH3)4]2+
Cu(NO3)2 + Na2CO3 →
CuCO3 ↓ + 2NaNO3
·
2AgNO3
+ Na2CO3 → Ag2CO3 +
2NaNO3
·
Cu(NO3)2
+ 2HCl → CuCl2 + 2HNO3
AgNO3 + 2HCl →
AgCl↓ + HNO3
AgCl↓ + 2NH3 →
[Ag(NH3)2]+ + Cl-
VI. Data Pengamatan
A. Reaksi dengan
NaOH
§ 3ml 0,1M Cu(NO3)2 +
2 tetes 12M NaOH → endapan biru muda
+ 3ml atau berlebih NaOH 12M →
larutan biru
§ 3ml AgNO3 12M + 2 tetes
NaOH 12M → endapan coklat
+ 3ml
NaOH 12M →
jernih endapan coklat
B. Reaksi dengan
NH3
§ 3ml 0,1M Cu(NO3)2 +
2 tetes NH3 6M → endapan biru muda
+ 3ml NH3 6M →
endapan biru koloid
§ 3ml AgNO3 12M + 2 tetes
NH3 6M → keruh
+ 3ml NH3 6M →
jernih
C. Reaksi
dengan Na2CO3
§ 1ml Na2CO3 1M
+ 2ml 0,1M Cu(NO3)2 + 3ml NH3 6M →
jernih
§ 1ml Na2CO3 1M
+ 2ml AgNO3 0,05M + 3ml NH3 6M →
jernih
D. Reaksi dengan
HCl
§ 2ml 0,1M Cu(NO3)2 +
3ml HCl 6M → larutan hijau kekuningan
§ 5ml HCl 6M + 5ml Aquadest + 2tetes
AgNO3 0,05M → endapan putih koloid
+ 5ml NH3 6M →
jernih
VII. Pembahasan
v Perak adalah logam yang putih, dapat
ditempa dan liat. Rapatannya tinggi (10,5 g/m) melebur pada 960,5°C. perak tak
larut dalam HCl, H2SO4, atau HNO3. Dalam
larutan HNO3 yang lebih pekat atau asam panas, ia larut.
v Reaksi dengan OH-, perak akan membentuk endapan
coklat perak oksida. Suspense endapan tak larutdalam reagensia berlebihan.
Endapan melarut pada larutan ammonia dan asam nitrat.
v Reaksi dengan ion CO32-,
perak akan membentuk endapan putih kekuningan perak karbonat (Ag2CO3)
bila dipanaskan terurai dan terbentuk endapan coklat perak oksida. Asam nitrat
dan larutan ammonia melarutkan endapan
v Tembaga adalah logam merah muda yang
lunak, dapat ditempa dan liat. Melebur pada 1038°C. tak larut dalam HCl dan H2SO4
meskipun dengan adanya oksigen ia bisa larut sedikit. HNO3
yang sedang pekatnya mudah melarutkan tenbaga
v Reaksi dengan OH-, tembaga akan membentuk
endapan biru muda tembaga hidroksida, endapan melarut dengan penambahan NaOH
berlebih membentuk kompleks [Cu(OH)4]2-
v AgNO3 teoksidasi oleh
udara. Oleh karena itu setelah menggunakan AgNO3 wadah harus segera
ditutup
VIII. Kesimpulan
·
Ion
tembaga (I) tidaklah stabil, sehingga mudah teroksidasi membentuk tembaga (II)
·
Factor
yang mempengaruhi kesetimbangan :
1. Tekanan
2. Temperatur
3. Konsentrasi
4. Sifat zat itu sendiri
Pustaka
- Svehla, G., 1979, Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro,
diterjemahkan olehS etiono, L. dan Pudjaatmaka, H.A ., PT KalmanMedia
Pustaka, Jakarta.
2. Penuntun praktikum kimia anorganik II, Akademi
Kimia Analisis Caraka Nusantara Depok.
0 komentar:
Posting Komentar