Ditulis oleh Muhammad Yudi S.Si
1.
a. Cara mencegah agar anak keturunan terhindar keterbelakangan mental
Salah
satu penyebab keterbelakangan mental pada anak-anak adalah ketidaknormalan
metabolisme asam amino dalam tubuh. Untuk
mencegah keterbelakangan mental bayi akibat penyakit PKU tersebut dapat
dilakukan:
1. Jika selama
hamil dilakukan pengawasan ketat terhadap kadar fenilalanin pada ibu
2. Pembatasan asupan
fenilalanin. Semua sumber protein alami mengandung 4% fenilalanin, karena itu
mustahil untuk mengkonsumsi protein dalam jumlah yang cukup tanpa melebihi
jumlah fenilalanin yang dapat diterima. Karena itu sebagai pengganti susu dan
daging, orang
tua (ibu) hamil
harus makan sejumlah makanan
sintetis yang menyediakan asam amino lainnya. Begitu juga
dengan anaknya jika sudah lahir.
3. Memakan makanan
alami rendah protein, seperti buah-buahan, sayur-sayuran dan gandum dalam
jumlah tertentu.
4. Untuk mencegah
terjadinya keterbelakangan mental, pada minggu pertama kehidupan bayi, asupan
fenilalanin harus dibatasi. Pembatasan yang dimulai sedini mungkin dan
terlaksana dengan baik, memungkinkan terjadinya perkembangan yang normal dan
mencegah kerusakan otak.
b.
Metabolisme fenilalanin dan tirosin dalam tubuh
Di
dalam tubuh, fenilalanin diubah menjadi tirosin melalui enzim pengolah asam
amino fenilalanin, melalaui reaksi metabolisme sebagai berikut:
Fenilalanin → Tirosin → Fumarat + asetoasetat
Tirosin → DOPA → Dopamin → Norepinefrin → epinefrin
Reaksi pembentukan tirosin dan fenilalanin adalah
reaksi irreversibel, artinya fenilalanin tidak dapat dibentuk dari tirosin dan
karenanya fenilalanin adalah asam amino esensial sedangkan tirosin merupakan
asam amino non esensial.
c.
Terjadinya penyakit PKU .
Phenylketonuria (PKU) merupakan suatu kondisi abnormal
dimana bayi lahir tanpa kemampuan untuk memecah asam amino fenilalanin.
Fenilketonuria disebut juga
Fenilalaninemia atau Fenilpiruvat oligofrenia suatu penyakit keturunan dimana tubuh tidak
memiliki enzim pengolah asam amino fenilalanin, sehingga menyebabkan kadar
fenilalanin yang tinggi di dalam darah, yang berbahaya bagi tubuh. Dalam
keadaan normal, fenilalanin diubah menjadi tirosin dan dibuang dari tubuh.
Tanpa enzim tersebut, fenilalanin akan tertimbun di dalam darah dan merupakan
racun bagi otak, menyebabkan keterbelakangan mental.
d.
Metode analisis diagnosa penyakit PKU
1.
Deteksi uji darah dan urin
Deteksi
penyakit PKU dapat dilakukan melalaui analisa fenilalanin dalam darah
menggunakan analisa fluorosence pada senyawa kompleks yang terbentuk dari
fenilalanin, ninhidryn, dan tembaga yang ada pada dipeptida.
2.
Screening test menggunakan HPLC
Sebelum
di HPLC dilakukan pemeriksaan pendahuluan dengan KLT menggunakan dua macam campuran pelarut, yaitu
butanol-asam asetat-air dan etanol-amoniak-air. Hasil kromatogram akan
menimbulkan noda yang berwarna biru bila di reaksikan dengan nynhidrin.
2.
a. Kadar albumin serum rendah dan albumin urin positif
Dengan
kadar albumin hasil analisa 2.3 mg/dL menunjukkan bahwa mengalami
hipoproteinema dengan range normal albumin dalam darah 3.5-5.0 mg/dL.
Hipoproteinema menyebabkan kadar serum albunin rendah, akan tetapi masih
menunjukkan hasil positif pada urin.
b. Metode analisis kualitatif
albumin urin
1. Reaksi
Xantoprotein
Larutan asam nitrat pekat ditambahkan dengan hati-hati ke dalam urin. Setelah dicampur terjadi endapan putih yang dapat berubah menjadi kuning apabila dipanaskan. Reaksi yang terjadi ialah nitrasi pada inti benzena yang terdapat pada molekul albumin.
2. Reaksi Hopkins-Cole
Sampel yang mengandungalbumin dapat direaksikan dengan pereaksi Hopkins-Cole yang mengandung asam glioksilat. Pereaksi ini dibuat dari asam oksalat dengan serbuk magnesium dalam air. Setelah dicampur dengan pereaksi Hopkins-Cole, asam sulfat dituangkan perlahan-lahan sehingga membentuk lapisan di bawah larutan protein. Beberapa saat kemudian akan terjadi cincin ungu pada batas antara kedua lapisan tersebut.
3. Reaksi Millon
Pereaksi Millon adalah larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam nitrat. Apabila pereaksi ini ditambahkan pada larutan protein, akan menghasilkan endapan putih yang dapat berubah menjadi merah oleh pemanasan. Pada dasarnya reaksi ini positif untuk fenol-fenol, karena terbentuknya senyawa merkuri dengan gugus hidroksifenil yang berwarna.
4. Metode Biuret
Larutan protein dibuat alkalis dengan NaOH kemudian ditambahkan larutan CuSO4 encer. Uji ini untuk menunjukkan adanya senyawasenyawa yang mengandung gugus amida asam yang berada bersama gugus amida yang lain. Uji ini memberikan reaksi positif yaitu ditandai dengan timbulnya warna merah violet atau biru violet.
Larutan asam nitrat pekat ditambahkan dengan hati-hati ke dalam urin. Setelah dicampur terjadi endapan putih yang dapat berubah menjadi kuning apabila dipanaskan. Reaksi yang terjadi ialah nitrasi pada inti benzena yang terdapat pada molekul albumin.
2. Reaksi Hopkins-Cole
Sampel yang mengandungalbumin dapat direaksikan dengan pereaksi Hopkins-Cole yang mengandung asam glioksilat. Pereaksi ini dibuat dari asam oksalat dengan serbuk magnesium dalam air. Setelah dicampur dengan pereaksi Hopkins-Cole, asam sulfat dituangkan perlahan-lahan sehingga membentuk lapisan di bawah larutan protein. Beberapa saat kemudian akan terjadi cincin ungu pada batas antara kedua lapisan tersebut.
3. Reaksi Millon
Pereaksi Millon adalah larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam nitrat. Apabila pereaksi ini ditambahkan pada larutan protein, akan menghasilkan endapan putih yang dapat berubah menjadi merah oleh pemanasan. Pada dasarnya reaksi ini positif untuk fenol-fenol, karena terbentuknya senyawa merkuri dengan gugus hidroksifenil yang berwarna.
4. Metode Biuret
Larutan protein dibuat alkalis dengan NaOH kemudian ditambahkan larutan CuSO4 encer. Uji ini untuk menunjukkan adanya senyawasenyawa yang mengandung gugus amida asam yang berada bersama gugus amida yang lain. Uji ini memberikan reaksi positif yaitu ditandai dengan timbulnya warna merah violet atau biru violet.
Metode
analisis kuantitatif albumin serum
1. MetodeKjedal
Metode ini merupakan metode yang sederhana untuk penetapan nitrogen total pada asam amino, protein, dan senyawa yang mengandung nitrogen. Sampel didestruksi dengan asam sulfat dan dikatalisis dengan katalisator yang sesuai sehingga akan menghasilkan amonium sulfat. Setelah pembebasan alkali dengan kuat, amonia yang terbentuk disuling uap secara kuantitatif ke dalam larutan penyerap dan ditetapkan secara titrasi.
Metode ini merupakan metode yang sederhana untuk penetapan nitrogen total pada asam amino, protein, dan senyawa yang mengandung nitrogen. Sampel didestruksi dengan asam sulfat dan dikatalisis dengan katalisator yang sesuai sehingga akan menghasilkan amonium sulfat. Setelah pembebasan alkali dengan kuat, amonia yang terbentuk disuling uap secara kuantitatif ke dalam larutan penyerap dan ditetapkan secara titrasi.
2. Metode
Titrasi Formol
Larutan protein dinetralkan dengan basa (NaOH) lalu
ditambahkan formalin akan membentuk dimethilol. Dengan terbentuknya dimethilol
ini berarti gugus aminonya sudah terikat dan tidak akan mempengaruhi reaksi
antara asam dengan basa NaOH sehingga akhir titrasi dapat diakhiri dengan
tepat. Indikator yang digunakan adalah p.p., akhir titrasi bila tepat terjadi
perubahan warna menjadi merah muda yang tidak hilang dalam 30 detik.
3. Metode Lowry
Sampel dicampurkan dengan reagen Lowry yaitu:
Reagen pertama : asam fosfotungstat-
dacsmpurkan dengan asam fosfomolibdat
Reagen kedua : natrium karbonat dan natrium ditambahkan hidroksida tembaga
(II) sulfat dan kalium natrium tartrat.
Serum albumin ditambahkan dengan
reagen Lowry tersebut dicentrifugasi dan diukur absorbansinya pada
spektrofotometri, dan diukur absorbansinya.
c.
Treatment bagi penderita?
Karena
dimungkinkan penderita mengalami hipoproteinema maka usaha yang harus dilakukan
bagi penderita adalah mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung albumin
seperti ikan. Selain pada ikan, albumin banyak dijumpai pada telur dan susu dan
berfungsi sebagai pengangkut asam lemak dalam darah. Keunggulan utama protein
ikan dibandingkan protein dari produk lain adalah kelengkapan komposisi asam amino
dan kemudahannya untuk dicerna oleh organ tubuh.
4.
a. Jenis diabetes militus yang diderita
Jika dilihat dari gejala yang dialami
oleh anak yang masih berusia 10 tahun ini dan glikosa darah mencapai 600 mg/dL
maka dimungkinkan anak tersebut mempunyai penyakit diabetes militus (DM) jenis
1. Diabetes militus jenis ini disebabkan
oleh rusaknya sel beta pankreas sebagai penghasil insulin sehingga penderita
sangat kekurangan insulin. Akibatnya, yang bersangkutan harus disuntik insulin
secara teratur. Tipe ini diderita 1 dari 10 penderita DM yang kebanyakan
terjadi sebelum usia 30 tahun. Faktor lingkungan (berupa infeksi virus atau
faktor gizi pada masa kanak-kanan atau dewasa awal) menyebabkan kerusakan
sistem kekebalan pada sel beta pankreas. DM tipe 1 ini memiliki kecenderungan
untuk menular secara genetik
b. Metode analisis kuantitatif glukosa darah
. Dalam penentuan kadar glukosa darah,
protein yang juga terkandung dalam darah harus diendapkan atau didenaturasi
terlebih dahulu. Setelah proses tersebut barulah darah mengalami proses
pemanasan dan penambahan reagen Cu alkanis dan reagen fosfomolibdat untuk
memberikan warna biru secara bervariasi tergantung konsentrasi dari molekul.
variasi warna tersebut kemudian diukur absorbannya dengan spektrofotometer untuk
menentukan konsentrasi yang terbentuk. penentuannya cukup mudah, yaitu
dengan menggunakan kurfa kalibrasi dari Absorbansi Cu alkanis yang terukur.
Pada penambahan BaOH2 sampel darah sedikit menggumpal. BaOH2 yang digunakan haruslah dalam keadaan
yang segar sebelum larutan tersebut bereaksi dengan udara sekitar dan membentuk
lapisan putih. Fungsi
penambahan BaOH2 ini
adalah sebagai pemberi suasana basa dan juga mengendapkan ion ion besi dalam
darah. Salah satu ion besi
yang diendapkan adalah ion besi pada haemoglobin. Ion besi ini diubah menjadi
molekul Fe(OH)2berupa endapan merah. Pada pemberian ZnSO4 maka endapan merah dari sampel makin
banyak dan terkoagulasi menjadi makin pucat. Penambahan ZnSO4 ini berfungsi untuk mengendapkan dan
juga mendenaturasi protein secara sempurna. Karena berat jenis protein yang
leih besar dari berat jenis glukosa yang akan dianalisi maka pemisahan
selanjutnya dilakukan dengan sentrifugasi. Pada proses ini terbentuk supernatan
berwarna merah yang lebih bening dan endapan protein yang berwarna kecoklatan.
Pengendapan ini ditujukan untuk memisakhan protein dari glukosa karena akan
menggangu pengukuran.
Penentuan kadar selanjutnya dilakukan dengan cara
spektrofotometri. Untuk mengukur absorbansinya maka ditambahkan Cu alkanis dan
juga arsen molibdat. Absorbansi ini sebanding dengan konsentrasi glukosa yang
akan diukur. Makin biru pekat warna larutan maka makin besar konsentrasi
glukosa yang terkandung.
c. Metode analisis kualitatif glukosa urin
Uji glukosa dilakukan
dengan menambahkan 3 ml reagent benedict pada dua tabung reaksi dan menambahkan
10 tetes pada setiap sampel, kemudian meletakkan pada penangas air mendidih.
Pada urine orang normal, setelah pencampuran dengan reagen benedict dan
dilakukan pemanasan, urine berwarna hijau bening dan tidak ada endapan. Tetapi
pada urine wanita hamil berwarna coklat dan terdapat endapan. Hasil pengamatan
pada sampel urine wanita hamil menujukkan adanya kandungan glukosa dalam urine.
Pereaksi Benedict yang mengandung kuprisulfat dalam suasana basa akan tereduksi
oleh gula yang menpunyai gugus aldehid atau keton bebas (misal oleh glukosa),
yang dibuktikan dengan terbentuknya kuprooksida berwarna merah atau coklat.
4.Diketahui hasil analisa CT scan
Tekanan Darah
|
200/120
|
Kadar Trigliserida
|
620 mg/dL
|
Kadar Total
Kolestrol
|
435 mg/dL
|
Kadar Glukosa Darah
|
1660 mg/dL
|
a.
Penyebab terjadinya
pendarahan otak?
Otak
perlu mendapatkan asupan nutrisi dan oksigen yang cukup agar aliran darah di
otak lancar. Kebutuhan otak akan pasokan darah segar sangatlah tinggi dibanding
dengan organ-organ tubuh lainnya. Aliran darah tersebut membawa zat gizi,
oksigen dan gula/glukosa. Dengan berhentinya pasokan darah ke otak bisa menyebabkan pendaharan otak karena
pembuluh darah otak pecah disebabkan bekuan darah atau pengerasan pembuluh
darah. Selain itu dengan semakin tingginya jumlah kolestrol dan trigliserida
maka lama kelamaan akan menggumpal dan akan menyumbat peredaran darah ke otak
(hipertensi). Akibat dari itu otak kekurangan asupan makanan yang dibawa oleh
darah, sehingga darah akan beku dan otak akan mengalami lisis (pendarahan).
b.
Analisis trigliserida
dan kolestrol total?
ü Untuk
penentuan trigliserida dalam serum darah, digunakan metode seperti enzimatis,
flourometri, bioluminisense dan kromatografi. Akan tetapi metode ini jarang
digunakan karena mahalnya alat. Metode kalorimetri yang menggunakan rangkaian
enzim lipase, gliserol kinase, gliserol-3-fosfat oksidasi dan peroksidase
merupakan metode lebih sederhana, sensitif dan spesifik. Sebagai contoh adalah Biosensor
potensimetri trigliserida didasarkan pada kerja enzim lipase yang dapat
menghidrolisis trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak. Melalui penggunaan
atau pemanfaatan enzim lipase dengan metode elektrokimia dapat ditentukan kadar
trigliserida dalam darah dengan lebih selektif dan sensitif. Secara
potensimetri, yang dihasilkan pada reaksi enzimatis tersebut dapat dideteksi
dengan pengukuran dan beda potensial pada elektrode karena pengaruh perubahan
konsentrasi H+ dalam larutan.
5.
Diketahui:
Usia penderita :
25 tahun
Keluhan : nyeri persendian (diduga
mengalami penyakit radang sendi akibat peningkatan kadar asam urat)
Kadar asam urat :
12 mg/dL (berkadar tinggi dari keadaan normal 6.4 mg/dL)
a.
Penyebab pria muda
terserang penyakit artritis gout?
Atritis Gout
adalah penyakit yang disebabkan endapan natrium urat pada persendian tubuh yang
menyebabkan rasa sakit dan inflamasi. Peningkatan kadar asam urat plasma
menyebabkan kinerja ginjal cukup berat dan penyakit yang dikenal sebagai gout. Penyakit
ini lebih banyak menyerang pria mulai usia 30 tahun. Gout sering menyerang
wanita pada usia menopause. Penyebab peningkatan asam urat terkait dengan
intake makanan yang kaya purin dan asam urat, obat dan alkohol.
Asam
urat merupakan produk final dari pemecahan metabolisme basa purin dalam protein
seperti adenosin dan guanin. Asam urat secara normal dari hati ditransfer ke
ginjal oleh plasma. Asam urat pada konsentrasi 6,4 mg/dl plasma bersifat jenuh
dan memungkinkan untuk terdeposit dalam jaringan tubuh sebelum sampai ke ginjal. Dengan naiknya kadar
asam urat yang mencapain 12 mg/dL pada seorang pria muda tersebut dan karena
kadar asam urat kaum pria cenderung meningkat sejalan
dengan peningkatan usia maka seorang pria cenderung lebih mudah
terkena penyakit asam urat..
Sedangkan pada kaum perempuan karena mempunyai hormon estrogen yang ikut
membantu pembuangan asam urat lewat urin. Sementara pada pria, asam uratnya
cenderung lebih tinggi daripada perempuan karena tidak memiliki hormon estrogen
tersebut. Jadi selama seorang perempuan mempunyai hormon estrogen, maka
pembuangan asam uratnya ikut terkontrol. Ketika sudah tidak mempunyai estrogen,
seperti saat menopause, barulah perempuan terkena asam urat.
b.
Struktur
asam urat
c.
Metabolisme
asam urat dalam darah
Asam
urat adalah produksi metabolit langsung dari suatu bahan yang disebut sebagai
purin. Di dalam sel, purin dibentuk menjadi senyawa asam nukleat yang menyusun
senyawa-senyawa cadangan energi. Asam urat hasil pemecahan senyawa purin baik
dari tubuh kita maupun dari makanan, beredar dalam darah untuk kemudian dibuang
melalui saluran pencernaan dan saluran kemih. Jumlah asam urat yang dibuang
melalui ginjal dan saluran kemih jauh lebih besar. Pada tingkat keasaman darah
yang normal, asam urat akan membentuk senyawa garam bersama dengan natrium
(sodium). Pada perubahan tingkat keasaman darah, suhu yang menurun, dan adanya
jejas atau trauma, senyawa asam urat ini akan membentuk kristal yang dapat
dijumpai pada cairan sendi, sekitar sendi, ginjal, dan jaringan lunak yang
longgar.
Kristal
asam urat juga dapat menghalangi penyaringan darah di ginjal. Kristal dapat
menyumbat saluran-saluran di ginjal dan membentuk batu urat di ginjal.
Akibatnya fungsi ginjal terganggu dan dapat menyebabkan kegagalan ginjal.
d.
Metode
analisis asam urat dalam darah
1. Analisis
Kadar Asam Urat dalam plasma
dilakukan dengan metode oksidasi asam urat dengan
fosfotungstat menghasilkan allantoin dan dianalisis secara spektrofotometri
atau dengan enzime uricase yang
juga menghasilkan allantoin. Analisis asam urat yang lain dapat menggunakan instrument
HPLC atau dielusi
dan dikenali dengan MS.
2. Jenis
spesimen yang diperlukan adalah serum atu plasma heparin. Diambil 3-5 mL darah
vena dimasukkan ke dalam tabung bertutup merah atau tabung bertutup hijau
(heparin) kemudian disentrifus; cegah terjadinya hemolisis. Serum atau plasma
heparin dipisahkan. Kadar asam urat diukur dengan metode kolorimetri
menggunakan fotometer atau analyzer kimiawi. Sebelum pengambilan sampel
darah, pasien diminta puasa 8-10 jam. Tidak ada pembatasan asupan makanan atau
cairan; namun pada banyak kasus, asupan makanan tinggi purin (misalnya daging,
jerohan, sarden, otak, roti manis, dan sebagainya) perlu ditunda minimal selama
24 jam sebelum uji dilakukan; demikian pula dengan obat-obatan yang dapat
mempengaruhi hasil laboratorium. Jika terpaksa harus minum obat, catat jenis
obat yang dikonsumsi.
6.
Diketahui:
a.
Mengapa
hipermagnesia diikuti dengan hipokalsemia?
Hipermagnesia
adalah penyakit yang disebabkan oleh peningkatan konsentrasi magnesium dalam
serum yang disebabkan oleh gagal ginjal baik kronis maupun akut, peningkatan
intake, dehidrasi, kanker tulang dan metatesis tulang. Hipokalsemia merupakan
menurunnya kadar kalsium dalam darah biasanya mengeluhkan badannya lemas dan
tak bertenaga. Hal ini terjadi karena fungsi kalium dalam menghantarkan
aliran saraf di otot maupun tempat lain. Magnesium merupakan kation kedua yang
terbanyak ditemukan dalam cairan intraseluler. Magnesium diperlukan untuk aktifitas
sistem enzim tubuh dan berfungsi penting dalam transmisi neurokimiawi dan
eksitabilitas otot. Kurangnya kation ini dapat menyebabkan gangguan struktur
dan fungsi dalam tubuh. Hipermagnesia diikuti dengan hipokalsemia karena
magnesium sangat dibutuhkan oleh tulang, sedangkan kalsium dibutuhkan oleh
otot, karena oto dan tulang tidak dapat dipisahkan maka kedua penyakit tersebut
saling berhubungan.
b.
Metabolisme
kalsium dan magnesium dalam tubuh
Di
dalam tubuh mengandung lebih banyak
kalsium daripada mineral lain. Diperkirakan 2% berat badan orang dewasa atau
sekitar 1,0-1,4kg terdiri dari kalsium. Sebagian besar kalsium terkonsentrasi
dalam tulang rawan dan gigi, sisanya terdapat dalam cairan tubuh dan jaringan
lunak. Peranan
kalsium dalam tubuh pada umumnya dapat dibagi dua, yaitu membantu membentuk
tulang dan gigi dan mengukur proses biologis dalam tubuh. Keperluan kalsium
terbesar pada waktu pertumbuhan, tetapi juga keperluan-keperluan kalsium masih
diteruskan meskipun sudah mencapai usia dewasa. Pada pembentukan tulang, bila
tulang baru dibentuk, maka tulang yang tua dihancurkan secara simultan. Kalsium
yang berada dalam sirkulasi darah dan jaringan tubuh berperan dalam berbagai
kegiatan, diantaranya untuk transmisi impuls syaraf, kontraksi otot, penggumpalan
darah, pengaturan permeabilitas membrans sel, serta keaktifan enzim. Tulang
merupakan jaringan pengikat yang sangat khusus bentuknya. Tulang dibentuk dalam
dua proses yang terpisah, yaitu pembentukan matriks dan penempatan mineral ke
dalam makanan tersebut. Tiga jenis komponen seluler terlibat di dalamnya dengan
fungsi yang berbeda-beda yaitu osteoblast dalam pembentukan tulang
tulang, dan osteocyte dalam pemeliharaan tulang, dan osteoclast
dalam penyerapan kembali tulang. Osteoblast membentuk kolagen tempat
mineral-mineral melekat. Mineral utama di dalam tulang adalah kalsium dan
fosfor, sedangkan mineral lain dalam jumlah kecil adalah natrium, magnesium,
dan fluor. Dalam proses kontraksi otot, rangsangan yang menghasilkan kontraksi
otot merupakan stimulasi kimia dari ujung syaraf ke tenunan otot yang
menyebabkan terjadinya kontraksi adalah lepasnya ion-ion kalsium dari tempat
penyimpanannya dalam sel. Keluarnya ion kalsium menstimulasi enzim ATP-ase
dalam myosin, yang mengakibatkan pecahnya ATP yang menghasilkan energy dan
terbentuknya ikatan silang antara myosin dan aktin yang disebut aktomiosin dan
terjadilah kontrkasi. Setelah terjadi pengendoran otot, ion kalsium dipompa
kembali ke tempat penyimpanannya dalam sel. Di samping berperan dalam pembentukan
thrombin dan proses penggumpalan darah, kalsium diperlukan juga dalam proses
penyerapan vitamin B12 serta bermanfaat dalam struktur dan fungsi
dari sel membran. Penyerapan kalsium sangat bervariasi tergantung umur dan
kondisi badan. Beberapa faktor yang menghalangi penyerapan kalsium adalah
adanya zat organik yang dapat bergabung dengan kalsium dan membentuk garam yang
tidak larut. Contoh dari senyawa tersebut adalah asam oksalat dan asam fitat.
Bila konsumsi kalsium menurun dapat menyebabkan osteomalasia. Pada
osteomalasia, tulang menjadi lunak karena matriksnya kekurangan kalsium. Sebab
utama osteomalasia yang sesungguhnya adalah kekurangan vitamin D. Di samping
itu bila keseimbangan kalsium negatif, osteoporosis atau masa tulang menurun
dapat terjadi. Hal ini disebabkan konsumsi kalsium rendah, absorpsi yang
rendah, atau terlalu banyak kalsium yang terbuang bersama urin.
Metabolisme
magnesium dalam tubuh yaitu pada tubuh orang dewasa terkandung 20-25 gram
magnesium. Separuh dari jumlah tersebut terkandung dalam tulang dan selebihnya
terkandung dalam jaringan lemak seperti otot dan hati, serta cairan
ekstraseluler. Magnesium merupakan aktivator enzim peptidase dan enzim lain
yang kerjanya memecah dan memindahkan gugus fosfat (fosfatase). Magnesium
diserap di usus kecil, dan diduga hanya sepertiga dari yang tercerna akan
diserap. Karena kelarutan garam magnesium rendah, maka magnesium sulfat sering
digunakan sebagai obat pencuci perut yaitu dengan dikonsumsi dalam jumlah besar
(± 30 g). Magnesium sulfat tersebut akan meningkatkan tekanan osmotik sehingga
menarik air ke dalam usus kecil, akibatnya menjadi lebih mudah buang air besar.
Kekurangan magnesium akan menyebabkan hypomagnesema dengan gejala denyut
jantung tidak teratur, insomnia, lemah otot, ekjang kaki, serta telapak kaki
dan tangan gemetar.
c. Kemungkinan
penyakit yang diderita?
Berdasarkan hasil analisis darah yang menunjukkan bahwa semakin
banyaknya jumlah protei dalam darah maka dimungkinkan akan menderita
hiperproteinemia. Selain itu semakin tingginya kadar albumin dapat menyebabkan
gangguan pada ginjal dann hati sebagai sintesis protein.
d. Metode analisis
kalsium dan magnesium dalam darah?
Yaitu
dengan menggunakan AAS. Karena AAS mampu menganalisis jenis logam pada sampel
dengan sensitifitas yang tinggi, begitu juga dengan kalsium dan magnesium pada
darah.
0 komentar:
Posting Komentar